Arena

Reaksi Eko Yuli Usai Gagal Teruskan Tradisi Medali Olimpiade

Lifter kebanggaan Indonesia, Eko Yuli Irawan menyampaikan permintaan maaf usai gagal mempertahankan tradisi medali di penampilan kelimanya di Olimpiade yang tengah berlangsung di Paris.

“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali,” kata Eko dalam keterangan resmi NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024) dini hari.

Eko Power julukan Eko Yuli hanya mampu mengumpulkan total angkatan terbaik snatch dengan berat 135kg.

Atlet asal Lampung sempat berhasil mengangkat beban 139kg, sayang angkatannya dianulir sehingga tak masuk dalam hitungan.

Di clean and jerk, Eko juga gagal menyelesaikan angkatan pertama (162kg), kedua (162kg), dan ketiga (165kg).

Bahkan di percobaan ketiga, Eko sempat terjatuh sesaat setelah melakukan jerk dan langsung memegangi paha samping kanannya.

“Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu,” beber Eko.

Lantas demikian, lifter senior berusia 35 tahun itu mengaku sudah memberikan kemampuan terbaiknya malam itu. Namun, nahas, hasil tidak memihak pada Eko.

“Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir,” imbuhnya.

Kegagalan Eko membawa pulang medali menjadi kali pertama, dalam keikutsertaannya di Olimpiade.

Eko merupakan olimpian dengan empat medali dari empat edisi Olimpiade berbeda. Pada debutnya di Olimpiade Beijing 2008, lifter asal Lampung itu meraih medali perunggu.

Di Olimpiade London 2012, Eko kembali meraih perunggu. Untuk kali ketiga tampil di Olimpiade, Rio de Janeiro 2016, Eko berhasil meraih perak dan mengulang capaiannya di Tokyo 2020.

Dengan catatan tersebut, Eko sukses menyandang status senagai atlet Indonesia dengan koleksi medali Olimpiade terbanyak sepanjang sejarah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button